Beli Mesin Parut Ubi Dengan Uang Bantuan PKH

Tampak KPM PKH Keluarahn Kampung Jawa Neni Haryati sedang memperlihatkan mesin parut ubi listrik yang baru saja ia beli dengan uang bantuan PKH tahap satu tahun 2020.

Lebong_Dalam memanfaatkan Bantuan Sosial (Bansos) Program Keluarga Harapan (PKH), para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dituntut untuk selektif dan bijak, karena setidaknya ada tiga prioritas utama dalam menggunakan uang bantuan tersebut yakni pendidikan anak, kesehatan dan gizi, serta peningkatan perekonomian keluarga. Inilah yang dilakukan Neni Haryati KPM PKH Keluarahan Kampung Jawa, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong. Usai melakukan pencairan tahap satu tahun 2020 beberapa hari yang lalu ia langsung memanfaatkannya untuk membeli sebuah mesin parut ubi listrik yang akan ia manfaatkan untuk membuat kerupuk opak.

“alhamdulillah..uang bantuan PKH tahap ini telah saya terima dan langsung saya gunakan untuk membeli peralatan usaha saya membuat kerupuk opak. Tahap ini tadi saya mendapatkan bantuan kurang lebih 700 ribu, dan saya  gunakan untuk membeli mesin parut ubi listrik seharga 350 ribu, tiga buah talam masing-masing 50 ribu dan 100 ribu saya gunakan untuk membeli keperluan sekolah anak saya”cerita Neni.
Ditambahkan Neni bahwa dirinya telah beberapa kali membuka usaha dengan modal uang PKH ini, yakni mulai dari berjualan lontong, membuat tape ubi dan saat ini ia tengah merintis usaha membuat kerupuk opak. Saat ini ia telah meperoduksi opak sebanyak 5 sampai 10 kilo gram ubi per hari, dan diakuinya dirinya sangat senang karena telah memiliki usaha sendiri.

“saya sangat bersyukur bisa memulai usaha membuat kerupuk opak ini,karena selain dapat membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga saya, dengan usaha opak ini saya tetap dapat menjalankan aktifitas ibu rumah tangga sepert masak, ngasuh anak dan beres-beres rumah seperti ibu-ibu yang lainnya. Lagi pula untuk memproduksi kerupuk opak ini tidak terlalu repot dan rumit, untuk mengolah 10 Kg ubi kayu saya hanya butuh waktu 1-2 jam saja dan jika cuaca mendukung produksi pagi, sorenya sudah bisa di jual ”terang Neni

Tampak pendamping PKH Kecamatan lebong utara dan supervisiuor PKH kabupaten Lebong Berfoto bersama di depan jemuran kerupuk opak milik....

Masih menurut Neni usaha kerupuk opak yang ia geluti saat ini, menurutnya cukup membantu perekonomian keluarganya karena dari setiap produksimya memanfaatkan 10 Kg Ubi,ia akan mendapatan untung sebesar Rp.25.000.

“kami membeli ubi kayu seharga Rp.2.500./kg dan untuk 10 kg ubi itu akan menghasilkan opak sebanyak 4 kg, sedangkan harga kerupuk opakubi itu jika kami jual dengan pengepul seharga Rp.12.000/Kg jadi dalam sekali produksi 10 Kg Ubi kami mendapatkan untung kurang lebih Rp.23.000-Rp.25.000”tutup Neni.

Baca Juga :

Sementara itu pendamping PKH Kecamatan Lebong Utara Herlina,S.Si disela-sela kunjungannya menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung keputusan KPM dampingannya tersebut untuk membuka usaha rumah tangga pembuatan kerupuk opak tersebut.

“saya selaku pendamping sangat bangga dengan ibu... ini sebab beliau telah dapat memanfaatkan bantuan PKH ini untuk kegiatan ekonomi produktif, ini tentu menjadi harapana semua pihak, jika mereka telah dapat menambah penghasilan mereka,maka tidak menutup kemungkinan dikemudian hari ia akan mundur secara mandiri dari kepesertaan PKH”ungkap Herlina

Masih dalam kesempatan yang sama Supervisior PKH Kabupaten Lebong, Meriyanto,S.Sos yang juga ikut dalam kunjungan atau home visit kekediaman KPM PKH tersebut menyampaikan bahwa setiap usaha para KPM PKH harus didukung oleh semua pihak utamanya para pendamping PKH.

Usai kegiatan P2K2, pendamping PKH Kecamatan Lebong Utara dan Supervisior PKH Kabupaten Lebong berfoto bersama KPM PKH Keluraha Kampung Jawa.

“jika telah ada KPM PKH memulai usaha ekonomi produktif seperti ini,maka para pendamping harus lebih intens dalam melakukan pendampingan, pendamping PKH harus melihat peluang-peluang apa saja yang dapat dimanfaatkan oleh para KPM agar usha mereka itu dapat berkembang dengan baik, baik itu dari sisi menjaga kualitas produk, pengemasan,promosi dan pemasaran, bahkan jika memungkinkan pendamping juga harus dapat membimbing para KPM tersebut dalam pengembangan usaha yang lebih besar lagi”tutup Meriyanto.

Ditulis Oleh :
Supervisior PKH Kabupaten Lebong
Meriyanto,S.Sos
Bersama :
Pendamping PKH Kecamatan Lebong Utara
Herlina,S.Si

Ikuti Juga Kami Di :






Comments

Popular posts from this blog

Merasa Masih Muda Dan Kuat, Nova Mundur Dari PKH.

Token Listrik Gratis, WA ID Pelanggan Ke 08122-123-123

Berikut Cara Mendapatkan Kartu Pra Kerja.

Warga Miskin Dapat Sembako & Uang Tunai, Ini Skemanya!

Presiden : Kartu Pra Kerja Mulai Dibagikan Tanggal 9 April