Honor Rp.200.000/Bulan,Guru PAUD Mundur Dari PKH

Usai menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari PKH tampak Rosita dan suami berfoto bersama pendamping PKH Kecamatan Amen di depan kediamannya yang juga dijadikan sebagai tempat kegiatan bermain anak-anak PAUD Zaqillah

Lebong__Menjadi pengelola sekaligus pengajar di lembaga Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Zaqillah yang berada di Desa Sukau Rajo, Kecamatan Amen bagi Rosita (41) merupakan sebuah pengabdian tanpa batas, karena meskipun setiap bulan ia hanya mendapatkan honor sebesar Rp.200.000 tetapi tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk mengabdikan diri bagi kemajuan anak-anak didiknya. Sosok Rosita,yang tercatat sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan  (PKH) Dengan Komponen pendidikan Sejak tahun 2018 ini dikenal ramah dan rajin mengikuti kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), namun pada hari senin, 29 Juli 2019 ibu tiga anak ini memutuskan untuk keluar dari kepesertaan PKH.

“saya dan suami telah bermusyawarah, dan kamipun telah sepakat untuk keluar dari PKH, karena kami menyadari bahwa PKH ini merupakan bantuan keluarga miskin, dan alhamdulillah meskipun keluarga kami tidak tergolong kaya tapi kami yakin tanpa bantuan PKH kami akan tetap dapat menyekolahkan anak-anak kami”ungkap Rosita.

Lebih lanjut wanita paruh baya yang akrab dengan hijab panjangnya ini juga menyampaikan bahwa dirinya sangat berterima kasih atas bantuan PKH yang ia terima selama dua tahun terakhir ini.

“kami sangat berterima kasih kepada pendamping PKH ibu Aci yang telah mengajarkan banyak hal kepada kami setiap bulan dalam kegiatan pertemuan bulanan. Kami sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH selama ini, biasanya uang bantuan yang saya terima selalu saya gunakan untuk membelikebutuhan sekolah anak-anak saya seperti buku, tas dan sepatu”tegas Rosita.

Tampak Rosita yang sedang menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH dihadapan sang suami,pendamping PKH Kecamatan Amen, dan Supervisior PKH Kabupaten Lebong.

Sementara itu sang suami dari ibu yang akrab di panggil Eteh ini Fathul Mashuri (45) yang juga ikut menyaksikan prosesi penanda tanganan surat pernyataan pengunduran diri sang istri dari kepesertaan PKH berharap agar bantuan sosial PKH dapat lebih tepat sasaran.

“kami mengucapkan terima kasih banyak kepada bapak ibu yang telah membantu kami melalui PKH selama ini, kami berharap setelah pengunduran diri kami ini, bantuan ini dapat lebih tepat sasaran lagi, karena terkadang saya melihat ada beberapa warga kami yang sebenarnya sangat layak unutk mendapatkan banatuan namun tidak mendapatkannya”ungkap Mashuri.

Selain Rosita, Ada Tuti Yulisma (42) Dan Yusnaini (40) yang juga mengundurkan diri dari kepesertaan PKH pada hari yang bersamaan, semuanya juga merupakan KPM PKH Desa Sukau Rajo, Kecamatan Amen.

Tampak Tuti Yulisma dan Yusnaini yang tengah menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari PKH dihadapan Pendamping PKH Kecamatan Amen Aci Aferi,S,Pd.I

Dalam kesempatan yang sama Pendamping PKH yang juga merupakan Koordinator Kecamatan (Korcam) Amen Aci Aferi menyampaikan bahwa dirinya sangat bangga dan memberikan apresiasi yang tinggi bagi KPM dampingannya yang dengan lapang dada mengundurkan diri dari PKH

“Alhamdulillah..hari ini ada tiga lagi KPM PKH Desa Sukau rajo yang dengan suka rela mengundurkan diri dari PKH,mudah-mudahan setelah mengundurkan diri ini KPM PKH tersebut semakin diberikan Allah.SWT rizki yang melimpah dan tentunya berkah”pungkas Aci.

Ditulis Oleh :
Supervisior PKH Kabupaten Lebong
Meriyanto,S,Sos. 



Comments

  1. Semoga jadi Sauri telada bagi para PKH2 yg lebih Mapan Khususnya.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Merasa Masih Muda Dan Kuat, Nova Mundur Dari PKH.

Token Listrik Gratis, WA ID Pelanggan Ke 08122-123-123

Berikut Cara Mendapatkan Kartu Pra Kerja.

Warga Miskin Dapat Sembako & Uang Tunai, Ini Skemanya!

Presiden : Kartu Pra Kerja Mulai Dibagikan Tanggal 9 April