Posts

Showing posts from September, 2019

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Membuat Anak Siap Bersekolah.

Image
Tampak pendamping PKH Kecamatan Pelabai sedang menyampaikan materi modul pengasuhan anak, sesi membantu anak succes disekolah. Lebong_Saat ini belajar di lembaga pendidiakn anak usia dini tidak menjadi sebuah kewajiban bagi anak-anak, namun Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD) sangat penting karena akan dapat membantu anak siap bersekolah serta memiliki kemungkinan untuk dapat mengikuti pelajaran lebih baik ketika anak bersekolah di tingkat sekolah dasar nantinya. Hal ini disampaikan pendamping PKH Kecamatan Pelabai Budi Rahmad,S,Pt saat kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) Program Keluarga Harapan (PKH) di Kelurahan Tanjung Agung pada Senin, 30 September 2019 sekitar pukul 15.00 WIB. Baca juga : https://pkhlebong.blogspot.com/2019/09/kpm-pkh-antusias-mengikuti-p2k2-sesi.html?m=1 “bagi ibu-ibu yang memiliki anak usia dini antara 5 sampai 6 tahun, kami sarankan untuk di ikutkan dalam pendidikan anak usia dini atau PAUD. Hal ini sangat penting dan mem

KPM PKH Antusias Mengikuti P2K2 Sesi Menjadi Orang Tua Hebat

Image
Tampak Pendamping PKH Kecamatan Lebong Sakti, Sedang Menyampaikan Materi Modul Pengasuhan, Sesi Menjadi Oarang Tua Yang Hebat Dalam Kegiatan P2K2 Lebong_Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang baik dan hebat, tak terkecuali Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Ujung Tanjung III, Kecamatan Lebong Sakti, Kabupaten Lebong. Hal ini terbukti dari antusias para KPM tersebut saat mengikuti kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) pada Sabtu, 28 September 2019 sekitar pukul 13.00 WIB. Dalam kesempatan itu Pendamping PKH Kecamatan Lebong Sakti Roze Novelda,A.Md menyampaikan modul pengasuhan anak, sesi menjadi orang tua hebat.  “KPM PKH yang hebat harus menjadi orang tua yang hebat, untuk menjadi orang tua yang hebat tidak mesti memiliki harta yang berlimpah ataupun pendidikan yang tinggi. Semua orang bisa menjadi orang tua yang hebat, termasuk kita semua yang ada disini”ungkap Roze sapaan akrabnya. Roze men

Merasa Mampu, 3 KPM PKH Desa Bio Sengok Mundur

Image
Tampak 3 orang KPM PKH Desa Bio Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang sedang menanda tangani surat pernyaaan pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH dihadapan pendamping. Lebong_Istilah jumat berkah sepertinya sangat pas digunakan untuk menggambarkan suasana kegembiraan dan rasa syukur yang ditunjukkan oleh 3 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Bio Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, karena pada hari ini (jumat 27 September 2019) tepat pukul 13.00 WIB usai kebanyakan lelaki muslim menunaikan sholat jumat, 3 orang KPM PKH yakni Yurmila (37 tahun), Erma Wati (44 tahun) dan Gustina Sari (32 tahun) mantap menyatakan mundur dari daftar penerima manfaat bantuan sosial tersebut. Adapun alasan dari ketiga KPM tersebut mundur dari PKH hampir memiliki kesamaan yakni mereka menganggap bahwa diri mereka telah mampu dan snggup menyekolahkan anak-anak mereka meskipun tidak lagi mendapatkan bantuan PKH. “alhamdulillah beban keluartga saya

Berharap Orang Yang Lebih Layak Mendapatkan Bantuan, Ririn Mundur Dari PKH.

Image
Tampak KPM PKH Desa Lemeu atas nama Ibu Ririn (29) berfoto bersama pendamping PKH Kecamatan Uram Jaya usai prosesi penanda tanganan surat pernyataan pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH. Lebong_Kepedulian yang tinggi terhadap sesama ditunjukkan oleh Ririn Noza Fera (29 tahun) salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Lemeu Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, sebab Kamis 27 September 2019 dengan suka rela ia mengundurkan diri dari kepesertaan PKH. Salah satu alasan yang mendorong ia untuk keluar dari daftar penerima manfaat bantuan sosial PKH adalah karena ia berharap selepas dirinya keluar ada orang lain yang lebih layak dan membutuhkan bisa mendapatkan bantuan tersebut. “saya melihat disekliling saya masih ada yang lebih membutuhkan dan lebih layak untuk mendapatkan bantuan tersebut, mudah-mudahan setelah saya keluar nanti posisi saya dapat digantikan dengan orang yang lebih tepat lagi” ungkap Ririn. Baca Juga : https://pkhl

PKH Cegah Penelantaran Dan Ekploitasi Pada Anak.

Image
Tampak Pendamping PKH Kecamatan Bingin Kuning Sedang menyampaikan materi modul perlindungan anak di hadapan KPM dampingannya dala kegiatan P2K2 di Desa Talang Kerinci Lebong__Salah satu modul yang disampaikan oleh para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) dalam kegiatan Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2) adalah modul Perlindungan Anak (PA), dalam modul tersebut terdapat sesi pencegahan penelantaran dan ekploitasi. Adapun tujuan dari disampaikannya sesi ini adalah agar para Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH mampu memahami apa itu penelantaran dan ekploitasi serta dapat mencegah terjadinya penelantaran dan ekploitasi terhadap anak-anak mereka. Hal ini disampaikan oleh pendamping PKH Kecamatan Bingin Kuning Tamrin,S.Pd.I saat mengisi kegiatan P2K2 pada hari Jumat 20 September 2019 sekitar pukul 14.00 WIB di Desa Talang Kerinci. “agar kita tidak terjebak dalam melakukan penelantaran dan ekploitasi maka kita harus paham dulu apa itu yang dimkasud dengan penela

Mensos Paparkan 7 Keunggulan e-PKH.

Image
Ikuti Chanel Youtub : https://www.youtube.com/channel/UCUnvVYHE89J90k1L4nD7buw Mentri Sosial, Agus Gumiwang Karta Sasnita. Untuk mencapai target kinerja program, Kementerian Sosial baru saja meluncurkan  e-PKH ! Nah, apa saja sih keunggulan E-PKH ini? Yuk kita simak penjelasan dari Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita Baca Juga : https://pkhlebong.blogspot.com/2019/07/honor-rp200000bulanguru-paud-mundur.html?m=1 7 keunggulan ini diantaranya adalah: 1. validasi calon peserta PKH bisa di lakukan paperless atau tidak ada kertas menggunakan digital semua 2. E-PKH mampu menghitung bantuan PKH secara otomatis. 3. E-PKH mampu mengimput hasil verifikasi komitmen PKH lebih cepat 4. Pemutahiran data bisa dilakukan secara realtime. 5. Memonitoring pelaksanaan P2K2 secara berkelanjutan. 6. memantau perkembnagan KPM PkH Demi waktu Ke waktu 7. E-PKH mampu untuk memantau kinerja SDM PKH secara akurat. itu 7 kelebihan dari Aplikasi E-PKH selamat dan suks

Malu Dengan Tetangga Suparman Pilih Mundur Dari PKH.

Image
Tampak Bapak Suparman (54) yang memperlihatkan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) Miliknya berfoto bersama Pendamping PKH Kecamatan Bingin Kuning Usai menyatakan keluar dari Kepesertaan PKH. Lebong__Rasa malu yang dimiliki Suparman (54 Tahun) salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Bukit Nibung, Kecamatan Bingin Kuning patut mendapatkan apresiasi dan pujian, karena dari dorongan rasa malu terhadap tetangga dan keluarga lain yang tidak mendapatkan bantuan PKH, hari ini (Kamis, 19 September 2019) penuh keyakinan ia menyatakan mundur dari daftar penerima manfaat PKH di desanya tersebut. “alasan saya ingin keluar dari PKH adalah karena saya malu dengan tetangga, saya melihat masih banyak tetangga saya yang kondisi perekonomiannya dibawah saya,bahkan ada tetangga saya yang tidak memiliki pekerjaaan dan penghasilan. Menurut saya merekalah yang lebih pantas pendapatkan bantuan ini”ungkap Suparman. Baca Juga : https://pkhlebong.blogspot.

Miliki Warung Manisan, Rohima Mundur Dari PKH

Image
Usai menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH Rohima berfoto bersama pendamping dan Supervisiorn PKH Kabupaten Lebong di deapan warung manisan miliknya. Lebong_Rohima (27 Tahun) merupakan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Tambang Sawah Kecamatan Pinang Belapis Kabupaten Lebong. Ibu muda dua anak ini telah menerima bantuan sosial PKH sejak tahun 2016, namun hari ini (jumat,13 September 2019) dengan kesadaran yang tinggi dan tanpa adanya paksaan dari pihak manapun pemilik usaha warung manisan ini menyatakan keluar dari daftar penerima manfaat program PKH. “beberapa bulan yang lalu saya datang sendiri kerumah ibu Hesti (Pendamping PKH) untuk menyampaikan niat saya yang ingin keluar dari PKH, namun kata beliau saya harus bermusyawarah dulu dengan suami dan anggota keluarga yang lain. Alhamdulillah suami dan anak-anak saya mendukung keputusan saya untuk keluar dari PKH”ungkap Rohima. https://pkhlebong.blogspot

"Kalaulah Sempat " Tulisan Terakhir Alm. Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie

Image
Sepi penghuni, istri sudah meninggal, tangan menggigil karena lemah, penyakit menggerogoti sejak lama, duduk tak enak, tidur tak nyentak, berjalan pun tak nyaman……. Untunglah seorang kerabat jauh mau tinggal bersama menemani beserta seorang pembantu… Tiga anak, semuanya sukses, berpendidikan tinggi sampai ke luar negeri… Ada yang sekarang berkarir di luar negeri, ada yang bekerja di perusahaan asing dengan posisi tinggi. Dan ada pula yang jadi pengusaha … Soal Ekonomi, saya angkat dua jempol semuanya kaya raya. Namun…. Saat tua seperti ini, dia “merasa hampa”, ada “pilu mendesak” di sudut hatinya…. Tidur tak nyaman. Dia berjalan memandangi foto-foto masa lalunya ketika masih perkasa dan enegik yang penuh kenangan… Di rumah yang besar dia merasa kesepian, tiada suara anak, cucu, hanya detak jam dinding yang berbunyi teratur… Punggungnya terasa sakit, sesekali air liurnya keluar dari mulutnya. Dari sudut matanya ada air yang menetes, rindu dikunjungi anak-anak nya… T