Merasa Mampu, 3 KPM PKH Desa Bio Sengok Mundur
Tampak 3 orang KPM PKH Desa Bio Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang sedang menanda tangani surat pernyaaan pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH dihadapan pendamping.
Lebong_Istilah jumat berkah sepertinya sangat pas digunakan untuk menggambarkan suasana kegembiraan dan rasa syukur yang ditunjukkan oleh 3 orang Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Bio Sengok, Kecamatan Rimbo Pengadang, Kabupaten Lebong, karena pada hari ini (jumat 27 September 2019) tepat pukul 13.00 WIB usai kebanyakan lelaki muslim menunaikan sholat jumat, 3 orang KPM PKH yakni Yurmila (37 tahun), Erma Wati (44 tahun) dan Gustina Sari (32 tahun) mantap menyatakan mundur dari daftar penerima manfaat bantuan sosial tersebut. Adapun alasan dari ketiga KPM tersebut mundur dari PKH hampir memiliki kesamaan yakni mereka menganggap bahwa diri mereka telah mampu dan snggup menyekolahkan anak-anak mereka meskipun tidak lagi mendapatkan bantuan PKH.
“alhamdulillah beban keluartga saya saat ini tidak terlalu berat lagi, saya memiliki dua orang anak, satu baru saja tamat SMK dan satu lagi masih kelas 3 SMP. Inilah alasan saya ingin keluar dari PKH”ungkap Yurmila.
Baca Juga :
KPM PKH yang telah menerima bantuan sejak tahun 2018 ini juga menyampaikan bahwa sang suami sangat mendukung keputusannya tersebut.
“saat saya mengutarakan niat saya untuk keluar dari PKH beberapa bulan yang lalu kepada suami, suami saya sangat mendukung. Ia menyampaikan bahwa dirinya masih sanggup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari kami dan membiayayai sekolah anak-anak kami”papar Yurmila.
Terpisah, KPM PKH yang lainnya Erma Wati (44) didampingi sang suami Adi Surya (45) juga mengutarakan hal yang sama,bahwa dirinya mengundurkan diri dari PKH ikhlas tanpa adanya paksaan dari pihakmanapun.
“saya dan suami kan masih muda dan kuat, jadi kami yakin masih mampu untuk menyekolahkan anak kami”ungkap Erma
Ditambahkan sang suami bahwa dirinya sangat mendukung keputusan sang istri.
“saya setuju dan tidak keberatan jika istri saya ingin keluar dari PKH, mudah-mudahan setelah kami keluar ada orang lain yang lebih membutuhkan dapat menggantikan posisi kami tersebut” singkat Adi.
Hampir senada dengan dua KPM diatas Gustina Sari (32 tahun) juga menyampaikan alasan dirinya mundur dari PKH di karenakan dirinya menganggap masih mampu untuk menyekolahkan anak-anaknya.
“saya masih bisa bekerja dan masih memiliki penghasilan yang cukup untuk menyekolahkan anak-anak saya”sampai Gustina.
Ibu muda dua anak ini juga menyampaikan bahwa disekelilingnya masih sangat banyak yang lebih membutuhkan bantuan tersebut.
“tetangga dan keluarga saya masih sangat banyak yang lebih membutuhkan bantuan tersebut. Saya berharap dengan keluarnya saya nanti dapat digantikan dengan mereka teruama untuk para lansia yang benar-benar tidak memiliki penghasilan dan pekerjaan”pungkas Gustina.
Usai menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari kepesertaan PKH 3 KPM PKH Desa Bio Sengok berfoto bersma pendamping, dan supervisior PKH Kabupaten Lebong
Sementara itu pendamping PKH Kecamatan Rimbo Pengadang Hengki Alexande,SKM menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur dan berterimakasih atas mundurnya 3 KPM dampingannya tersebut.
“alhamdulillah di hari jumat yang penuh dengan berkah ini 3 KPM Dampingan saya di Desa Bio Sengok menyatakan mundur dari penerima manfaat bantuan sosial PKH, semoga ini akan membawa keberkahan bagi PKH kabupaten Lebong”tutup Alex
Ditulis oleh :
SPV PKH Kabupaten Lebong
Meriyanto,S,Sos
Bersama :
Pendamping PKH Kecamatan Rimbo Pengadang
Comments
Post a Comment