Respon Keluhan KPM Di FB, Pensoskab Datangi Kediaman KPM.

Tampak, Pensoskab Lebong Meriyanto,S.Sos bersama pendamping PKH Kecamatan Topos Nopri Yanti,S.Pd. sedang berbincang dengan KPM PKH Kelurahan Topos yang menyampaikan keluhannya melalui media sosial face book.


Lebong_Saat ini perkembangan teknologi dan informasi terus berkembang dengan pesat, salah satu teknologi informasi yang sering digunakan banyak orang untuk mendapatkan informasi yang penting dan terupdet adalah melalui media sosial khususnya Face Book (FB), tak jarang saat ini Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) berselancar di dunia maya tersebut, bahkan ada yang menyampaikan keluhannya baik di status ataupun kolom komentar milik para SDM PKH, seperti yang dilakukan oleh salah seorang KPM PKH Keluarahn Topos,Kecamatan Topos,Kabupaten Lebong Lita Sahara, melalui akun FB Sahara Lita Sahara ia menyamaikan keluhannya terkait degan bantuan sosial PKH yang ia terima. Menanggapi hal tersebut, Pensoskab Kabupaten Lebong Meriyanto,S.Sos melakukan gerak cepat, hari ini (18 februari 2020) sekitar pukul 10.00 WIB, didampingi pendamping PKH Kecamatan Topos ia mendatangi kediaman KPM PKH tersebut.

Baca Juga :

“hari ini kami melakukan kunjungan ke kediaman ibu Lita ini dalam rangka memintai keterangan beliau, terkait keluahan beliau di media sosial kemarin. Hal ini kami lakukan agar mendapatkan kejelasan pasti terkait keluhannya tersebut, kemarin ia berkomentar melalui kolom komentar laman FB saya, disitu ia menuliskan bahwa dirinya komplain atas bantuan yang ia terima,menurutnya bantuan yang ia terima tidak sesuai dengan yang semestinya, bahkan ia menuduh jika telah ada praktek pemotongan yang dilakukan oleh etugas PKH”ungkap Meriyanto.

Ditambahkan Meriyanto, bahwa dirinya selaku pensoskab yang dibebani tugas supervisi oleh kementrian sosial memiliki kewajiban untuk merespon setiap keluhan ataupun kritik baik itu yang datang dari KPM PKH ataupun masyarakat umum.

“setiap SDM PKH wajib merespon dengan cepat setiap adanya permasalahan terkait dengan PKH, hal ini tentu bentuk dari pelayanan PKH terhadap masyarakat, dan kami selalu terbuka untuk semua masyarakat jika ngin menyampaikan pendapat ataupun saran terhadap perbaikan program ini, namun tentu tetap menggunakan tatakrama dan etika. Saat ini kementrian sosial khususnya PKH telah memiliki call center yang dapat dijadikan saluran resmi jika masyarakat ingin menyapaikan pendapatnya, yakni di no 021 3144321 atau melalui akun-akun media sosial resmi milik PKH ataupun milik kementrian sosial. Sedangkan untuk di kabupaten, sekretariat PKH Kabupaten Lebong yang berada di Dinas PMD-Sos kabupaten Lebong dapat dijadikan salah satu saluran bagi masyarakat yang ingin menyampaikan keluhannya”jelas Meriyanto.    

Baca Juga : 

Lebih lanjut, pensoskab yang dikenal ramah ini juga menyampaikan bahwa dari hasil kunjungan yang ia lakukan kekediaman KPM PKH Kelurahan Topos tersebut, diketahui bahwa persoalan yang terjadi hanyalah masalah miss komunikasi akibat dari kurangnya pemahaman sang KPM terhadap kategori dan nominal bantuan yang ia terima.

“dalam kegiatan P2K2 pendamping PKH Kecamatan Topos,Ibu Nopri Yanti telah berulang kali mejelaskan terkait dengan kategori dan nominal bantuan setiap kategori tersebut, namun karena sesuatu hal KPM ini tidak begitu memahaminya, dan pada saat menerima bantuan tahap 1 pada bulan januari lalu ia melihat perbedaan antara uang yang ia terima dengan KPM PKH yang lain, sehingga ia menganggap ada oknum yang melakukan pemotongan terhadap bantuan yang ia terima, padahal perbedaan nominal uang bantuan tersebut dikarenakan adanya perbedaan kategori pada setiap KPM”tegas Meriyanto

Sementara itu, Lita sahara dalam keterangannya saat dikonfirmasi terkait komentarnya melalui akun FB miliknya menyampaikan bahwa dirinya tidak tau menau hal tersebut.

"saya tidak tau terkait komentar yang di face book itu, memang saya pernah di buatkan anak ponakan saya face book, namun sampai saat ini saya tidak pernah membukanya karena saya tidak memiliki hp yang bisa membuka face book, HP saya cuman HP biasa yang cuman bisa di pakai untuk menelpon dan SMS saja, saat inipun HP saya tersebut sedang rusak. Jadi tidak mungkin saya bisa membuka Face Book" ungkap Lita.

Ibu dua anak ini juga menyampaikan bahwa ditempat ia tinggal saat ini juga tidak ada jaringan internet. Jadi menurut ia, kemungkinan yang membuat komentar di FB tersebut adalah orang lain.

"memang foto profil di FB itu foto saya, nanti akan coba menanyakan hal tersebut kepada anak ponakan saya yang dulu pernah membuatkan saya FB tersebut. Jika memang dia yang membuat komentar tersebut maka sudah jelas bukan saya yang menulis di situ, lagi pula saya juga tidak bisa merangkai kata seperti yang di tuliskan di kolom komentar tersebut"tutup Lita.

Usai mendengarkan keterangan KPM PKH yang menyampaikan keluhannya di media sosial Face Book Pensoskab Lebong Bersama Pendamping PKH Kecamatan Topos Menyempatkan diri untuk berfoto bersama.

Disisi lain Pendamping PKH Kecamatan Topos Nopri Yanti,S.Pd. mengaku bahwa dirinya sangat terkejut dengan adanya KPM dampingannya yang berkomentar miring terhadap penyaluran bantuan sosial PKH di kecamatan yang ia dampingi.

"saya awalnya tidak tau jika ada KPM kelurahan Topos yang berkomentar dI FB seperti itu, dan setelah saya lakukan pengecekan dengan mendatangi langsung kediaman KPM yang d maksud, maka saya berkesimpulan bahwa ibu Lita ini kurang memahami apa yang telah sering saya sampaikan dalam kegiatan P2K2 selama ini, ibu lita ini awalnya memiliki 3 kategori, namun karena lansianya telah meninggal maka saat ini ia hanya memiliki 2 kategori lagi, tentu jumlah bantuannya juga tidak akan sama ketika ia masih dengan 3 kategori dan saat ini tinggal 2 kategori"ungkap Nopri.

Ditambahkannya bahwa, ini merupakan pembelajaran bagi dirinya dan semua KPM danpingannya.

"ini membuktikan bahwa kegiatan P2K2 itu sangat penting, karena selain kegiatan pembelajaran mengenai materi pada modul dalam kegiatan P2K2 juga akan selalu disampaikan informasi-informasi terkait dengan setiap perubahan kebijakan yang ada di PKH. Terkadang ketika kita menyampaikan informasi yang penting, KPM pada umumnya akan mengaku paham dan ketika di minta untuk bertanya biasanya tidak ada yang mau bertanya, namun di kemudian hari tak jarang akan terjadi salah persepsi terhadap hal yang kami sampaikan tadi" terang Nopri.

Dipenghujung penyampiannya pendamping PKH yang dikenal ramah dan pintar ini juga menyampaikan harapannya agar para KPM dampingannya untuk aktif dan serius ketika mengikuti kegiatan P2K2.

"kegiatan P2K2 yang dilakukan setiap bulan itu bukan hanya sebagai ajang untuk menggugurkan kewajiban KPM, tapi lebih dari itu kegiatan tersebut adalah tempat para KPM untuk bercerita dan menyampaikan setiap permasalahan yang mereka hadapi. Jika permasalahan yang ada bisa kami selesaikan maka kami akan berusaha menyelesaikannya, namun jika permasalahan tersebut tidak ada solusi dari kami selaku pendamping, tentu kami akan melaporkan ke atasan kami baik yang ada di kabupaten ataupun di provinsi" tutup Nopri.

Ditulis Oleh :
Pendamping Sosial Kabupaten Lebong 
Meriyanto,S.Sos
Bersama :
Pendamping PKH Kecamatan Topos
Nopri Yanti,S.Pd.

Ikuti Juga Kami Di :







Comments

Popular posts from this blog

Merasa Masih Muda Dan Kuat, Nova Mundur Dari PKH.

Token Listrik Gratis, WA ID Pelanggan Ke 08122-123-123

Berikut Cara Mendapatkan Kartu Pra Kerja.

Warga Miskin Dapat Sembako & Uang Tunai, Ini Skemanya!

Presiden : Kartu Pra Kerja Mulai Dibagikan Tanggal 9 April