Mendapat Dukungan Suami, Misnawati Mundur Dari PKH.
Tampak KPM PKH Desa Garut Misnawati (43 Tahun), Di Dampingi Sang Suami Sedang Menanda Tangani Surat Pernyataan Pengunduran Dirinya dari PKH Di Hadapan Pendamping.
Lebong_Hari ini (Sabtu, 05 Oktober 2019) salah satu Keluarag Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Desa Garut, Kecamatan Amen, Kabupaten Lebong mundur dari PKH secara mandiri, setelah mendapatkan dukungan dari sang suami. Sosok hebat tersebut adalah Misnawati (43 tahun) yang kesehariannya hanyalah seorang ibu rumah tangga.
“beberapa bulan yang lalu saya mulai terfikir untuk keluar dari PKH, namun saat itu saya belum menyampaikannya kepada pendamping dan suami saya. Usai kegiatan pertemuan bulanan (P2K2.red) bulan lalu saya beranikan diri untuk menyampaikan hal tersebut kepada suami, dan Alhamdulillah suami saya sangat mendukung rencana saya tersebut”ungkap Misnawati.
Baca Juga :
Masih menurut Misnawati, bahwa alasan ia untuk keluar dari kepesertaan PKH tersebut adalah, karean ia merasa saat ini kehidupan perekonomian keluarganya telah lebih baik dibandingkan beberapa tahun yang silam.
“untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga kami memiliki sawah, dan kami sangat bersukur hasil panen kamidari sawah terebut telah mencukupi kebutuhan makan kami sekeluarga selama satu tahun”jelas Misnawati.
Sementara itu Suprapto (44 tahun) suami dari ibu empat anak ini saat menyaksikan istrinya menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari PKH menyampaikan bahwa dirinya iklhas dan tidak keberatan jika sang istri keluar dari PKH.
“kalau saya sangat mendukung keputusan istri saya untuk keluar dari PKH, karena tidak dapat dipungkiri jika kondisi perekonomian kami saat ini memang sudah mulai membaik, contohnya saja dengan rumah ini, beberapa tahun yang lalu rumah kami hanya berukuran 4 x 8 meter dan hanya berdinidingkan pelupuh dan lantai papan seadanya, sedangkan sekarang rumah kami sudah berdindingkan beton dan memiliki ukuran 9 x 10,5 meter”cerita Suprapto.
Baca Juga :
Lebih lanjut lelaki yang dikenal ramah dan pekerja keras ini juga menyampaikan bahwa dirinya berharap setelah pengunduran diri istrinya dari PKH, ada orang lain yang lebih membutuhkan bisa menggantikan posisi istrinya tersebut.
“kalau saya boleh menyarankan, bantuan-bantuan seperti ini seharusnya dapat diseleksi lebih ketat lagi, karena terkadang saya melihat ada juga bantuan seperti ini yang kurang tepat sasaran, sehingga tak jarang orang yang benar-benar membutuhkan justru tidak mendapatkan bantuan, hal ini mungkin di karenakan data yang digunakan oleh pemerintah tersebut merupakan data yang sudah lama”papar Suprapto.
Usai menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari PKH, Misnawati dan Suami Menyempatkan Diri Untuk Berfoto Bersama Pendamping dan Supervisior PKH Kabupaten Lebong Di Depan Kediamannya.
Dipenghujung penyampainnya, Suprapto menyampaikan ucapan terima kasih kepada PKH yang telah membantu meringankan beban keluarganya dalam bebrapa tahun terakhir.
“saya sangat berterim kasih atas bantuan bapak ibu pendamping PKH selama ini, terus terang kami sangat terbantu dengan adanya PKH, terutama dalam membantu memenuhi kebutuhan sekolah anak kami”tutup Suprapto.
Dalam kesempatan yang sama Pendamping PKH Kecamatan Amen Aci Aferi,S,Pd.I juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya terhadap pengunduran diri KPM dampinganya tersebut.
“saya telah mendampingi ibu Misnawati ini selama dua tahun, dan saya mengenal beliau sebagai sosok yang baik dan lembut. Oleh karena itu saya sangat bangga kepada beliau yang telah sepenuh hati dan ikhlas keluar dari PKH. Saya berharap keputusan tersebut akan menjadi keputusan yang terbaik bagi keluarga beliau dan KPM dampingan saya yang lainnya”pungkas Aci
Ditulis Oleh :
Supervisior PKH Kabupaten Lebong
Meriyanto,S,Sos
Bersama :
Pendamping PKH Kecamatan Amen
Aci Aferi,S,Pd.I.
Ikuti Kami Juga Di :
Comments
Post a Comment