Suami Penambang Emas, 2 KPM Tambang Sawah Mundur.

Setelah menanda tangani surat pernyatan pengunduran dirinya dari PKH,Beti Haryani menyempatkan berfoto bersama pendamping dan supervisior PKH Kabupaten Lebong, di depan gelundung atau alat pengolahan emas miliknya.

Lebong_Desa Tambang Sawah, merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong. Mayoritas penduduk desa tersebut berprofesi sebagai petani dan penambang emas tradisonal. Begitu juga dengan 2 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Nurma Susanti (30 tahun) dan Beti Haryanti (38 tahun), suami mereka sehari-hari bekerja sebagai penambang emas tradisional. Namun meskipun demikian, dua ibu muda ini telah sangat yakin dan iklas untuk keluar dari daftar penerima manfaat program bantuan sosial tersebut, hal ini dibuktikannya dengan menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari PKH pada hari Sabtu,12 Oktober 2019 sekitar pukul 15.30 di kediamannya masing-masing.

Baca Juga :

“suami saya bekerja sebagai penambang emas, dan ia sangat mendukung keputusan saya untuk keluar dari PKH ini. Saya telah lama berniat ingin keluar dari PKH,karena saya melihat masih banyak tetangga kami yang lebih membutuhkan, contohnya saja tak jauh dari rumah saya ada dua orang lansia yang sudah sakit-sakitandan dan tidak kuat lagi bekerja, namun mereka tidak pernah mendapatkan bantuan PKH”ungkap Beti

Ditambahkan Beti,keseriusannya untuk keluar dari PKH dibuktikannya dengan tidak melaporkan kehamilannya kepada pendamping PKH.

“saat ini usia kehamilan saya sudah masuk bulan ke enam, namun sejak awal saya tidak pernah memberi tahukan hal tersebut ke pendamping, hal ini sengaja saya lakukan karena saya telah memiliki niat untuk keluar dari PKH. Banyak KPM yang lain menanyakan kepada saya kenapa kehamilan saya tidak saya laporkan ke pendamping, padahalkan jika saya laporkan tentu jumlah bantuan saya akan bertambah”ungkap Beti.

Semntara itu Hendrian Sahadat (31 tahun) suami dari KPM PKH atsa nama Nurma Susanti (30 tahun) menyampaikan bahwa dirinya sangat mendukung keputusan sang istri untuk keluar dari PKH.

“alhamdulilla saat ini kondisi keluarga kami telah banyak berubah dibandingkan ketika awal kami mendapatkan bantuan dulu, dulu waktu awal-awal kami hanya tinggal di rumah papan, namun semenjak mendapatkan bantuan bedah rumah, berangsur-angsur kami saat ini telah memiliki rumah yang lumayan dan layak ditempati bagi kami sekeluarga”ungkap Hendrian.

Baca Juga :

Masih menurut Hendrian, bahwa dirinya dan keluarga sangat terbantu dan berterima kasih dengan adanya bantuan PKH ini. Dirinya berharap selepas keluarganya tidak mendapatkan bantuan tersebut lagi, nanti ada orang lain yang lebih membutuhkan dapat menggantikan posisinya sebagai keluarga penerima manfaat bantuan PKH.

Tampak tiga KPM PKH Kecamatan Pinang Belapis sedang menanda tangani surat pernyataan pengunduran dirinya dari PKH, dihadapan Pendamping. 

“kami sangat terbantu dengan adanya bantuan PKH ini, semoga program seperti ini dapat terus berjalan, agar orang-orang yang benar-benar membutuhkan bantuan dapat sedikit ringan bebannya terutama dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak-anaknya”pungkas Hendrian.

Yusuf KPM Bio Putiak Juga Mundur dari PKH. 
Selain dua KPM Desa Tambang Sawah tersebut, pada hari yang sama juga ada satu lagi KPM Kecamatan Pinang Belapis yang mengundurkan diri dari daftar penerima manfaat bantuan sosial tersebut, yakni Yususf (42 tahun) KPM PKH Desa Bio Putiak. Beliau adalah satu-satunya KPM PKH laki-laki didesa tersebut.

“dulu yang mendapatakn bantuan ini istri saya, namun semenjak istri saya meninggal saya yang menggantikannya. Hari ini saya menyatakan mundur dari PKH, karena saya berfikir masih ada yang lebih layak mendapatkan bantuan tersebut”pungkas Yususf.

Masih dalam kesempatan yang sama, pendamping PKH Kecamatan Pinang Belapis Holesti,S,Pd.I mengaku sanagt bangga dan memberikan penghargaan yang tinggi bagi KPM dampingannya yang telah dengan iklas mundur dari kepesertaan bantuan sosial tersebut.

“ saya sangat bangga dengan KPM PKH yang mundur ini, keputusan ini merupakan kemauan mereka sendiri, dan tidak ada yang memaksa mereka. Bahkan beberapa diantara mereka telah mendatangi langsung kediaman saya untuk menyampaikan niatnya keluar dari PKH. Namun selaku pendamping saya tetap memberikan kesempatan bagi mereka untuk berfikir lagi sebelum memutuskan mundur”ungkap Holesti.

Ditulis oleh :
Supervisior PKH Kabupaten Lebong
Meriyanto,S.Sos
Bersma :
Pendamping PKH Kecamatan Pinang Belapis
Holesti,S.Pd.I. 

Ikuti Juga Kami Di :





Comments

Popular posts from this blog

Merasa Masih Muda Dan Kuat, Nova Mundur Dari PKH.

Token Listrik Gratis, WA ID Pelanggan Ke 08122-123-123

Berikut Cara Mendapatkan Kartu Pra Kerja.

Warga Miskin Dapat Sembako & Uang Tunai, Ini Skemanya!

Presiden : Kartu Pra Kerja Mulai Dibagikan Tanggal 9 April