Graduasi Mandiri PKH Terus Ditingkatkan
PEMERINTAHAN Presiden Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla menginginkan agar seluruh masyarakat Indonesia hidup bebas dari kemiskinan. Karena itu, seluruh kementerian/lembaga diminta untuk melakukan berbagai upaya dalam rangka mengatasi kemiskinan di Tanah Air.
Kementerian Sosial (Kemensos) selaku leading sector telah menjalankan beberapa program unggulan yang diyakini mampu menurunkan angka kemiskinan. Antara lain, bantuan sosial (bansos) berupa beras sejahtera (rastra), program keluarga harapan (PKH), dan bantuan pemerintah non tunai (BPNT).
Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, berdasarkan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia saat ini 9,82% atau yang terendah sepanjang sejarah. Angka itu masih akan terus diturunkan hingga mencapai target 9,3% pada 2019.
"Penurunan angka kemiskinan tidak lepas dari keberhasilan program bansos, seperti PKH. Dari 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM) PKH, beberapa sudah graduasi mandiri atau naik kelas," ujarnya saat wawancara khusus dengan Media Group di Kantor Kemensos, Jakarta, Senin (15/10).
Graduasi mandiri yang dimaksud, artinya penerima manfaat atau KPM PKH sudah bisa lepas dari program bansos yang selama ini diberikan pemerintah. Hal itu karena penerima manfaat dinilai telah mandiri secara ekonomi serta tidak lagi memenuhi syarat kondisional sebagai KPM PKH.
Seperti, bukan termasuk ibu hamil atau tidak mempunyai anak yang sedang bersekolah. Jika demikian pemerintah akan menarik bansos yang selama ini diterima, namun dengan tetap diberikan pelatihan melalui kegiatan kelompok usaha bersama (KUBE) mampu menjadi wirausaha.
"Dengan ikut KUBE, harapannya mereka bisa keluar dari garis kemiskinan dengan keikhlasan dan kesadaran diri sendiri sehingga dapat hidup lebih mandiri. Jadi bukan hanya kita berikan ikan tapi juga kita berikan kail," imbuh Agus.
Ia mengakui, saat ini, jumlah KPM PKH tergraduasi mandiri masih sangat sedikit atau hanya sekitar 30 ribu dari total penerima manfaat. Tetapi ke depan, jumlah itu akan makin bertambah seiring berkembangnya KUBE dan sosialisasi yang dilakukan para penamping PKH.
"Kita dorong penamping PKH agar bisa memotivasi penerima manfaat untuk lebih mandiri dan naik kelas atau tergraduasi. Yang kami tekankan adalah percepatan agar rasio graduasi lebih tinggi," tandas Agus.
Selain graduasi mandiri PKH, pemerintah juga menargetkan transformasi bansos menjadi BPNT. Dengan demikian, nantinya para penerima manfaat tidak lagi menerima bantuan pemerintah dalam bentuk rastra melainkan sejumlah uang yang dapat diambil melalui akses perbankan.
"Sampai Oktober, transformasi BPNT sudah 50-60% dan Desember ini target bisa 70-80%. Sedangkan kalau bicara kapan full transformasi nanti semester pertama 2019," ungkap Mensos.
Akan tetapi, ia memastikan bansos yang telah disalurkan kepada masyarakat hampir sudah tidak ada yang salah sasaran. Kemensos bekerja sama dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk mengakomodir data KPM berdasarkan nomor induk kependudukan (NIK).
Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos Andi ZA Dulung menegaskan kerja sama tersebut saat ini sudah berjalan dan akan terus berproses hingga semua data terintegrasi. Meskipun, ia tak menafikkan apabila penyaluran bansos terutama rastra mengalami kendala.
Hingga saat ini, Rastra yang belum tersalurkan jumlahnya sekitar 5 juta yang tersebar di 50 kabupaten/kota di Indonesia khususnya wilayah Papua dan juga daerah-daerah terpencil. Salah satu persoalannya ialah terkendala akses yang masih sulit dijangkau.
"Kalau Jawa hampir semuanya selesai, tinggal di daerah-daerah terpencil saja," tukas Andi.
Sementara itu, jumlah transformasi BPNT sebanyak 7,5 juta dari total 10 juta KPM PKH dan dari 15,5 juta penerima rastra sudah 5 juta yang BPNT.
"Target kita 10 juta ini November tercapai. Nah kalau sudah terdaftar sebagai penerima BPNT, otomatis tidak lagi menerima rastra. Jadi di-switch," pungkasnya.
Andi pun menekankan, beragam pembaruan program yang dilakukan oleh Kemensos sejalan dengan komitmen Presiden Jokowi untuk mengurangi sekaligus mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Sehingga demikian, masyarakat dapat dipastikan hidup lebih sejahtera. (OL-2)
Penulis: Puput Mutiara - 16 October 2018, 09:45 WIB
Sumber :
https://www.google.co.id/amp/m.mediaindonesia.com/amp/amp_detail/191025-graduasi-mandiri-pkh-terus-ditingkatkan
Comments
Post a Comment